Monday, May 30, 2011

Bebas

Semoga kalian sadar mengapa ku begini
Ku harap kau tau apa yang ku lakukan
Aku mau bebas dari belenggu kalian
Bukan berarti aku melupakan kalian

Biru ceria itu tak ada lagi untuk kalian
Cerah cemerlang juga redup bila dengan kalian
Biarkanlah ku bebas dari belenggu kalian
Namun bukan berarti ku melupakan kalian

Pertanyaan Tentang Sahabat


Apakah arti sahabat?
Adakah selalu mempermasalahkan perubahan
Adakah selalu menggunjing di belakang

Apakah arti sahabat?
Selalukah harus bersama dengannya
Meski harus berkorban harta

Maaf, ku bukanlah kalian yang harus serba sama
Maaf, ku juga tak bisa selamanya bersama
Dan aku juga bukan kalian yang mengukur dari kemewahan

Dan sebuah pertanyaan tentang sahabat
Adakah sahabat yang sempurna diantara yang ku butuhkan
Atau setidaknya bukan mereka yang mementingkan sebuah gaya

Damai yang Ku Damba

Angin saat ini terasa begitu sejuk meski tak bersahabat
Udara saat ini juga terasa hangat meski panas sebenarnya
Sungguh damai yang ku damba, Ramadan tercinta

Semua insan bergetar menyambutnya meski tak semua tau maknanya
Semua makhluk bergembira menyambutnya mengagungkan asma-Nya
Tiada satu pun berpaling seolah acuh padannya

Ramadan yang indah kau datang kembali di sisiku
Kau sapaku lagi untuk kesekian kali
Meski ku masih mencari makna tersiratmu yang tiada tara

Ramadan yang suci kau sapu lagi hati ini
Kau cuci lagi dosa ini untuk ribuan kali
Meski ku selalu mengingkari di lain hari

Tapi Kau sungguh tak pilih kasih member kesempatan
Tiada kata yang dapat terukir
Hanya harapan semoga semua akan mulia
Saat kemenangan itu tiba

Jangan Menyerah


Setetes embun semburatkan semangat untuk berkarya
Biru adalah sejuk bagi yang selalu optimis pada keinginan
Dan keinginan akan semakin dekat bagi yang berusaha

Hidup memang anugerah bila tau untuk apa kita hidup?
Bila tau untuk apa kita berkarya?
Dan untuk apa itu semua?

Onak biasa tersebar diantara lurusnya jalan kehidupan
Namun dari sana kita belajar bagaimana seharusnya kita bersikap?
Dan bagaimana kita lebih baik selanjutnya?

Janganlah menjadi kerbau di sawah
Karena ia hanya bisa menurut dan tanpa mau berusaha
Karena ia hanya mengangguk tanpa mau menegakkan kepala

Jadilah tanah, air, udara, dan angin
Yang memiliki energi
Yang mampu memberi itu semua bagi yang dilewatinya

Love You Full “Burung Merak” (Tribute to Wahyu Sulaiman Rendra)

Kini burung merak itu telah kembali
Kembali ke pangkuan Sang Maha Tinggi
Tak lagi bersarang ia untuk bertelur
Hanya kenangan dari setiap telur yang telah diretasnya

Depok saksi bisu dari akhir karirmu
Tak kan lekang dirimu
Tak bisa hilang karyamu
Dan tak kan terlupa idemu itu

Kau bersatu padu bersama “Tak Gendong”
Seolah satu, kini kau gantikan tempatnya
Tempat persemayaman dari kerabatmu
Dan tak ingin berpisah di tanah kuburmu

Guru, selamat jalan
Tenanglah dirimu
Legakan nafasmu
Semoga Allah mensyafaatmu
Love you full “Burung Merak”

Hahahaha (Mbah Surip)


Tak kenal aku padamu
Tapi ku tau kamu

Tak berjumpa denganmu
Tapi paham falsafahmu

Tak suka awalnya padamu
Tapi ku jatuh cinta padamu

Entah itu caramu
Namun ku suka itu

Meski kau tiada
Ilmumu melekat di jiwa
Cerminan jiwa bangsa

Thursday, May 26, 2011

Dunia Boleh Tertawa


Sunset jingga mulai meredup berganti pekat
Sebuah malam yang menyelimuti kota tua
Disekitarnya ku lihat bergeliat dan bekerja
Tak tau apakah itu pelarian atau sebuah pilihan

Termenung ku di dalamnya diantara deru nafas
Nafas yang terengah atau memang luapan nafsu
Nafas yang butuh nasi atau memang pilihan
Aku masih bertanya

Makin terperanjat aku disana untuk mengetahuinya
Layangkan pandanganku ke mereka semua
Dara-dara yang halus dan kasar sulit dibedakan
Sungguh ku terperangah mengapa ia begitu?

Dunia seolah tertawa ku rasa pada hatinya
Namun ku yakin bersedih melihat kenyataannya
Sungguh aku semakin ingin mengetahuinya
Untuk ku coba memahaminya tanpa harus larut di dalamnya